Ahok Angkat bicara soal Gibran & Ganjar Berita menarik Capres & Cawapres 2024
.jpeg)
Sumber gambar JPNN.com
Pak, ada pertanyaan lain nih tentang putusan MK yang banyak diperdebatkan oleh para ahli tata negara. Menurut Pak sendiri,
bagaimana pendapatnya? Menurut saya sih, secara hukum konstitusi, putusan MK itu memang tidak bisa diganggu gugat ya, karena itu adalah keputusan yang mutlak. Meskipun secara etika kita mungkin berpikir lain, namun DPR yang harus menyelesaikan masalah-masalah seperti itu,
kan memang tugas mereka. Semua keputusan MK yang dibatalkan atau ditambahkan itu diselesaikan oleh DPR. Nah, keputusan kali ini, boleh atau tidaknya, itu tergantung pada "maha kuasa" kita dalam konstitusi. Tapi menurut saya, Kita punya aturan masing-masing di pemerintahan,
termasuk legislatif dan MK, yang bertugas menjaga agar undang-undang yang diberlakukan tidak melanggar konstitusi. Jadi, saya pikir kita harus menerima keputusan ini sebagai warga negara, karena itu adalah keputusan tertinggi. Mirip dengan putusan BPK,
meskipun ada oknum yang bisa bikin kacau, kita tetap menerima putusan mereka, kan BPK juga otoritas yang tinggi dan tidak bisa digugat. Ada yang bilang keputusan ini adalah jalan bagi Gibran maju sebagai calon wakil presiden, tapi menurut saya, itu tergantung pilihan mereka, saya sih biasa saja.
Menurut saya, pendapat BAPAK Pak dan Ibu tergantung pada pilihan rakyat. Namun jika dibandingkan dengan Pak Gibran, saya lebih memilih Ganjar dan Mahfud. Mereka telah teruji sebagai Wali Kota selama 2-3 tahun dan telah membuktikan kemampuan mereka.
Saya yakin bahwa akar masalah di negara kita adalah korupsi. Anda mungkin bisa menjadi orang jujur, tapi jujur saja tidak cukup. Saya yakin bahwa Anda juga bisa menjadi pencuri yang berani,
tetapi apakah Anda memiliki pengalaman yang cukup untuk menghadapi berbagai tantangan? Kenapa Ibu Mega memilih Ganjar? Mengapa saya maju ke DKI? Karena ini tentang mengurus negara dan menjadi presiden. Anda belum memiliki pemahaman tentang cara kerja pemerintahan provinsi. Untuk menjadi presiden bukanlah tentang belajar dan coba-coba semata.
Negara kita akan dipertaruhkan hingga tahun 2045 dan kita tidak bisa memberikan kesempatan kepada orang muda yang hanya mencoba-coba. Mereka perlu menjadi lebih kreatif, tetapi juga harus memahami tata negara dan konstitusi. Keberanian untuk maju bukanlah satu-satunya faktor yang diperlukan. Kita perlu melihat jejak jejak seseorang. Saya tidak meremehkan orang muda, tetapi Anda harus membuktikan bahwa Anda setara dengan orang tua.
Saya setuju bahwa pengalaman hidup membentuk seseorang, terutama dalam mengurus suatu negara. Meskipun ada yang mempermasalahkan tentang masalah keluarga akhir-akhir ini, harus diingat bahwa yang dipermasalahkan adalah mengurus negara, bukan keluarga. Saya berharap Pak Joko, yang juga merupakan teman saya, bisa memahami hal ini
Pak Ganjar memang menarik ya sebagai calon presiden. Saya punya filosofi unik, jika Apun menjadi presiden, maka itu atas seizin Tuhan dan seizin Allah. Meskipun Pak Ganjar bisa mengecewakan atau mungkin mengecewakan saya,
saya tetap menghormati beliau. Mengapa? Karena jabatan tersebut adalah pemberian Tuhan. Saya tidak mau anak cucu saya harus menunggu bertahun-tahun lagi seperti pengalaman Jakarta yang lamban. Kita tidak perlu mencoba lagi. Jangan dengarkan janji-janji manis orang, tunjukkan saja apa yang sudah terjadi selama ini. Nah Pak Ganjar,
saya berbeda partai dengan Anda tapi kita satu komisi kan? Frekuensinya mirip. Baru bisa ketemu kalau ada kesempatan, kan? Kalau kamu suka merokok, saya tidak akan bisa bertahan. Kita harus punya kompatibilitas yang nyambung agar bisa cocok. Yuk, mari kita lihat bagaimana ini berjalan!